CEMBURU.

Mataku kering,
Aku enggan berpaling.

Memang aku yang selalu memancing,
Aku ingin tahu ada apa dibalik komunikasi yang tengah terjalin.
Tentu saja bukan denganku!
Dengan wanita itu.

Mataku kering,
Aku masih enggan berpaling.

Apa yang kucari tak ada hasil.
Apa yang ingin kudengar tak kunjung berdering.
Tentu saja aku ingin tahu!
Ada apa dibalik kau dan wanita itu!

Mataku semakin kering.
Rupanya aku menolak untuk berpaling.

Kau bilang dia teman.
Ya, mungkin memang teman.
Tapi kenapa aku terus curiga?
Bodoh, tentu saja aku curiga!

Lalu mataku menjadi lebih kering.
Aku menahan air mata agar tak jatuh saat aku mengerling.

Dia memang bukan siapa-siapa.
Tapi aku hanya minta kau melakukan apa yang dulu juga pernah kau minta.
Aku percaya kau percaya.
Kau juga percaya aku percaya.
Namun kita sama-sama tahu, cemburu itu boleh saja.


(Gresik, 2 Agustus 2012. Di penghujung hari bahkan lebih awal dari sautan ayam berkokok. Di tengah kegelisahan semak yang bergesekan.)


Share this:

,

CONVERSATION

0 komentar :

Posting Komentar